Ciri Kekurangan Unsur Kalium Pada Tanaman Padi

Ciri Kekurangan Unsur Kalium Pada Tanaman Padi

Seputarpadi - Kalium merupakan salah satu unsur yang sangat diperlukan bagi tanaman padi, karena mempunyai fungsi yang sangat penting dalam sel tanaman, diantaranya adalah diperlukan untuk memindahkan produk fotosintesis dalam tanaman, memperkuat dinding sel, mendukung fotosintesis dan pertumbuhan tanaman, serta dapat meningkatkan jumlah butir per malai, persentase gabah isi dan bobot 1000 gabah.

Gejala kahat K

Dibawah ini adalah ciri ciri tanaman padi yang mengalami kekurangn unsur Kalium yang bisa anda perhatikan.
  1. Tanaman padi yang mengalami kekurangan K akan terlihat berwarna hijau tua dan tepi daunnya berwarna coklat kekuningan, atau becak-becak nekrosis coklat tua yang muncul pertama pada ujung daun-daun tua, lalu sepanjang tepi daun, dan terakhir pada pangkal daun.  
  2. Daun bagian atas pendek terkulai dan hijau tua kotor. 
  3. Daun tua berubah dari kuning menjadi coklat dan bila kahat tidak diatasi perubahan warna akan terjadi secara bertahap pada daun-daun muda. 
  4. Ujung dan tepi daun dapat mengering. 
  5. Garis-garuis kuning dapat muncul diantara tulang daun dan daun bagian bawah jadi terkulai. 
  6. Gejala daun kahat K ( terutama warna coklat kekuningan di bagian tepi daun) serupa dengan gejala penyakit tungro. Tetapi tidak seperti kahat k, gejala tungro muncul tak merata di tengah lapang karena tertular pada rumpun per rumpun, bukan pada seluruh pertanaman. 
  7. Bila kahat K parah, bercak-bercak coklat karat muncul pada ujung daun tua lalu menyebar ke seluruh daun dan kemudian menjadi coklat dan kering. Becak-becak nekrotik yang tak rata juga dapat muncul pada malai.
Tanaman padi yang mendapat pupuk N terlalu banyak, namun tidak diimbangi dengan kecukupan pupuk K, maka akan mudah terserang berbagai penyakit, diantaranya adalah penyakit becak daun coklat, becak daun cercospora, hawar daun bacteri, hawar pelepah, busuk pelepah, busuk batang dan blas.
 


Penyebab Kahat K
  1. Kekurangan K dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah: Rendahnya kapasitas pasok K tanah
  2. Ketidak cukupan pemberian pupuk an organik
  3. Pengangkutan semua jerami ke luar lahan
  4. Kecilnya masukan K dalam air irigasi
  5. Rendahnya efisiensi penyerapan pupuk K yang diberikan karena tingginya kapasitas pengikatan atau pencucian K
  6. Kelebihan jumlah bahan-bahan reduksi dalam tanah dengan drainase buruk (misal H2S, asam-asam organic, Fe2+), menyebabkan pertumbuhan akar dan penyerapan K terhambat
  7. Besarnya nisbah Na:K, Mg:K atau Ca:K dalam tanah, dan kondisi sodik atau salin
  8. Kelebihan Mg dalam tanah asal batuan ultrabasic
  9. Besarnya konsentrasi bikarbonat pada air irigasi.
Terjadinya Kahat K
Kahat K dapat terjadi karena pemakaian pupuk N atau N dan K secara berlebihan dan tidak cukup pemberian K. Pada pertanaman padi yang menggunakan sistim tebar langsung, maka pada awal pertumbuhan ketika tanaman tumbuh rapat dengan sistem perakaran dangkal akan terjadi kahat K. Kahat K ini juga sering terjadi pada padi hibrida yang memang membutuhkan lebih banyak K.


Tanah yang cenderung kahat K
Kahat K pada umumnya terjadi pada: 

  1. Tanah bertekstur kasar dengan KTK rendah dan sedikit cadangan K; 
  2. Tanah masam terlapuk berat (tanah tua) dengan KTK rendah dan sedikit cadangan K
  3. Tanah sawah tekstur liat dengan pengikatan K yang tinggi karena adanya banyak mineral liat tipe 2:1
  4. Tanah dengan kandungan K banyak akan tetapi dengan nisbah (Ca+Mg):K juga besar
  5. Tanah sulfat masam "tua" yang sudah tercuci
  6. Tanah yang berdrainase buruk serta sangat tereduksi;
  7. Tanah organic.
Pengaruh penggenangan pada ketersediaan dan penyerapan K
Penggenangan dapat meningkatkan konsentrasi K terlarut dan mendorong difusi K ke perakaran, terutama di tanah dengan potensi kecil untuk mengikat K ( misal: tanah dengan dominasi kandungan mineral liat kaolin tipe 1:1). 


Penggenangan tanah sawah yang mengandung mineral liat lapisan 2:1 dapat meningkatkan pengikatan K dan mengurangi konsentrasi larutan, sehingga padi bergantung pada cadangan K yang tidak dapat dipertukarkan.

Pengelolaan umum K
Dalam rangka pengelolaan kesuburan tanah jangka panjang, pengelolaan K perlu mendapatkan perhatian, karena K tidak mudah hilang/ditambahkan dari /ke daerah perakaran melalui proses hayati maupun kimiawi dalam jangka waktu pendek yang mempengaruhi pasokan N. 


Pengelolaan K harus memastikan bahwa kahat K tidak membatasi efisiensi pemakaian N. 

(Sri Wijiastuti, Penyuluh Pertanian Pusluhtan, BPPSDMP). 
Sumber: Padi. Panduan Praktis Pengelolaan Hara. Edisi 2007. 
Penyunting: Thomas Fairhurst, Christian Witt, Roland Buresh dan Achim Dobermann.

Tidak ada komentar untuk "Ciri Kekurangan Unsur Kalium Pada Tanaman Padi"